Hikmah di Balik Penemuan Kapal Nabi Nuh
PENEMUAN kapal Nabi Nuh di puncak Gunung
Ararat, Turki Timur oleh tim peneliti dari China dan Turki yang
tergabung dalam Noah’s Ark Ministries International sungguh
mencengangkan dan menghebohkan masyarakat dunia. Hal itu membuktikan
kebenaran firman Allah SWT sebagaimana yang tertuang dalam kitab suci
Alquran. Nabi Nuh diperintah untuk membuat perahu besar guna mengangkut
umatnya yang beriman. (Alquran, Surat Al-Mukminun, ayat 27).
Perintah
itu merupakan jawaban Allah atas doa Nabi Nuh yang merasa dilecehkan,
dihinakan dan didustakan oleh kaumnya sendiri, bahkan dianggap sebagai
laki-laki yang berpenyakit gila (Alquran, Surat Al-Mukminun, ayat 23 ñ
26) .
Sekitar 4.800 tahun sebelum Masehi, dikisahkan banjir
bandang menerjang bumi. Sebelum bencana mahadahsyat itu terjadi, Nabi
Nuh diberi wahyu untuk membuat kapal besar . Hal itu demi menyelamatkan
umat manusia dan mahluk bumi lainnya. Cerita tentang bahtera Nabi Nuh
ini sering kita jumpai dalam berbagai buku, sejumlah film dan lain-lain.
Bahkan beberapa ahli sejarah dari berbagai negara juga sudah lama
penasaran dengan kebenaran kisah ini.
Untuk membuktikan kebenaran
cerita tersebut, kelompok peneliti dari China dan Turki yang tergabung
dalam Noahís Ark Ministries International selama bertahun-tahun mencari
sisa-sisa kapal legendaris tersebut.
Pemotretan Awal
Penelitian
mereka berpegang pada hasil pemotretan awal oleh Angkatan Udara Amerika
Serikat pada tahun 1949 tentang adanya benda aneh di atas Gunung
Ararat, Turki, dengan ketinggian 14.000 feet (sekitar 4.600 meter) .
Kemudian
pada tahun 2006 seorang pilot pesawat tempur Turki dalam sebuah misi
pemetaan NATO, mengaku melihat benda besar seperti perahu di
Dogubayazit, kawasan Gunung Ararat, Turki. Citra satelit secara detil
menunjukan benda mirip kapal yang diduga kapal Nabi Nuh itu adalah
gunung yang dilapisi salju. Atas pemetaan tersebut menambah keyakinan
tim peneliti untuk memburu lokasi berlabuhnya kapal Nabi Nuh.
Kerja
keras mereka ternyata tidak sia-sia. Hal itu terbukti pada 26 April
2010 mereka mengumumkan hasil temuannya yakni kapal Nabi Nuh. Mereka
mengklaim menemukan sisa-sisa perahu Nabi Nuh di ketinggian 4.000 meter
di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur (di dalam Alquran,
Surat Hud, ayat 44 disebutkan perahu Nabi Nuh berlabuh di puncak Bukit
Judi).
Para peneliti tersebut bahkan mengklaim berhasil masuk ke
dalam perahu itu, mengambil foto dan beberapa specimen untuk membuktikan
klaim mereka. Menurut mereka, specimen yang mereka ambil memiliki usia
karbon 4.800 tahun, cocok dengan apa yang digambarkan dalam sejarah.
Jika klaim mereka benar, para peneliti itu telah menemukan perahu
paling terkenal dalam sejarah.
Yakin 99 Persen
"Kami
belum yakin 100 persen bahwa ini benar perahu Nabi Nuh, tapi keyakinan
kami sudah 99 persen," kata Yeung Wing, salah satu anggota tim yang
bertugas membuat film dokumenter, seperti dimuat laman berita Turki,
National Turk, 27 April 2010.
Para peneliti yang beranggotakan 15
orang dari Hong Kong dan Turki itu kepada pers memperlihatkan specimen
fosil kapal yang diduga kapal Nabi Nuh, berupa tambang, paku, dan
pecahan kayu. Seperti yang dijelaskan para peneliti, tambang dan paku
diduga digunakan untuk menyatukan kayu-kayu hingga menjadi kapal.
Tambang juga digunakan untuk mengikat hewan-hewan yang diselamatkan dari
terjangan bah, begitu juga dengan potongan kayu yang dibuat bersekat
untuk menjaga keamanan hewan-hewan.
Penjelasan mereka pada
hakikatnya sudah tertuang dalam Alquran, Surat Al-Qamar ayat 13: ''Dan
Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku. Juga
dalam Surat Hud, ayat 40: ''Hingga apabila perintah Kami datang dan
dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: 'Muatkanlah ke dalam
bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina),
dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya
dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.''
Penemuan Perahu
Nabi Nuh merupakan bukti ilmiah akan kebenaran kisah-kisah perjuangan
para nabi dan rasul dalam menyampaikan dakwahnya kepada umat manusia.
Kisah-kisah yang diungkapkan dalam Alquran bukan sekadar cerita yang
tidak bermakna, tetapi merupakan hikmah dan pelajaran bagi umat manusia.
Kapal
Nabi Nuh sebagai simbol dari sarana penyelamat umat manusia yang
beriman dan penyiksaan bagi yang durhaka kepada Allah SWT.
Selamat Membaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar